Hi mommies,
Setiap tanggal 20 November kita merayakan Hari Anak Internasional lho, jadi bukan hanya hari anak Indonesia saja tapi seluruh anak di dunia punya hari khusus dimana diperingati sebagai hari kepedulian akan pendidikan dan kesejahteraan anak. Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 22 November 2017 aku hadir ke Giant Extra CBD Bintaro untuk mengikuti perayaan Hari Anak Internasional yang diadakan oleh Hero Peduli. Ada beberapa kegiatan disana yang seru banget dan ada diskusi parenting dengan tema kekinian yaitu "Gadget 101 For Kids" yang patut disimak sebagai orang tua yang peduli akan perkembangan anak-anak kita. Makanya dibaca yah sampai selesai..
Hero Peduli - Giant Faunatic
Hero Peduli merupakan program yang dicanangkan oleh Hero Grup untuk kegiatan seperti salah satunya memperingati Hari Anak Internasional seperti yang aku ikuti kali ini. Di tahun ini Hero Peduli mengajak anak-anak dari sekitar 48 sekolah untuk mengikuti lomba gambar Giant FAUNATIC.
Lomba menggambar ini sukses diikuti oleh lebih dari 300 anak sekolah dan dilakukan penjurian yang ketat untuk memilih 10 pemenang Giang Faunatic yang naninya karya gambar nya akan dicetak dalam bentuk reusable bag yang akan dijual di Giant Store seluruh Indonesia.
Program yang keren dan membanggakan hasil karya anak Indonesia ini wajib dicontoh supaya anak-anak Indonesia bisa termotivasi untuk melakukan kegiatan yang positif dan berprestasi. Setuju ga mom??
Diskusi Parenting - Gadget 101 For Kids
Selain nanti ada pengumuman 10 pemenang Giant Faunatic, para orang tua dan undangan yang hadir yang memang kebanyakan guru dan orang tua, disuguhi diskusi parenting yang menurutku sangat diperlukan di era millenial seperti sekarang ini.
Gadget bagi anak-anak kita sudah bagaikan segaanya, seakan sehari anak-anak jaman sekarang tidak bisa hidup tanpa pegang smart phone atau ipad. Bahkan tidak jarang kita lihat di pusat perbelanjaan, anak usia pra sekolah sudah sangat fasih menggunakan gadget.
"Perkembangan teknologi yang sangat dinamis membuat para orang tua harus pintar dan cermat dalam mengawasi penggunaan gadget pada anak, karena di era digital ini tidak mungkin menghindarkan anak dari gadget karena ada peranan positif dari gadget untuk tumbuh kembang anak." Ujar Pak Tony Mumpuk selaku GM Corporate Affairs Giant.
Talkshow kali ini dibawakan oleh narasumber seorang Psikolog, penulis buku Raising Children in Digital Era, sekaligus Komisioner Komnas PErlingdungan Anak Indonesia yaitu Ibu Elizabeth Santosa.
Beberapa point penting yang bisa aku simpulkan dari penjelasan Ibu Lizzie antara lain:
Kenali dampak positif dan negatif dari gadget
Saat orang tua dihadapkan dengan anak yang lebih sering bermain gadget, maka kebanyakan orang tua akan menyebutkan dampak negatif dari gadget pada anak mereka. Padahal gadget adalah hal yang penting di jaman sekarang untuk memperoleh banyak ilmu baru yang bahkan tidak diajakrkan di sekolah.
Pengalaman dari anakku, Deston sudah pandai berbahasa Inggris dan bahkan bahasa Rusia karena belajar dari film-film kartun di Youtube. Bukankah ini hal positif untuk perkembangan anak?
Selain itu, gadget mampu menunjang materi belajar anak, anak-anak bisa mempunyai banyak komunitas dan teman (ini tentunya perlu juga pengawasan orang tua), serta mampu melatih kreativitas anak.
Anak-anak jaman sekarang lebih kritis dan lebih pintar karena ditunjang oleh fasilitas gadget untuk belajar banyak hal dari games, google dan youtube. Tidak seperti kita jaman kecil hanya ada buku komik dan majalah Bobo yah mom.. Hehehe..
Gadget bila digunakan sebagaimana mestinya dan sesuai aturan mainnya memang hasilnya akan positif bagi anak. Tapi kenali tanda-tanda anak anda sudah mulai kecanduan, seperti anak akan marah jika aktu bermain gadget sudah habis, prestasi belajar menurun, perkembangan motorik halus menurun dan lain sebagainya.
Tidak jarang kita temui sekarang anak kecil masih usia SD awal sudah menggunakan kacamata, ini pun emrupakan dampak negatif gadget di jaman sekarang. Kurangnya pantauan orang tua mengakibatkan anak terlalu asyik main gadget dengan posisi menonton atau bermain yang tidak sehat mengakibatkan kesehatan tulang dan kesehatan matanya terganggu.
Biasakan anak menonton atau bermain dengan gadgetnya dalam posisi duduk tegak yang sehat agar jarak pandang dan posisi tulang punggung tidak terganggu.
Kapan usia yang tepat untuk mengenal gadget?
Hayooo mom kapan usia yang tepat untuk anak mulai dikenalkan gadget????
Banyak mom yang berpikir setelah membaca ulasan diatas akan membuat batasan yang jelas mengenai usia perkenalan dengan gadget.
Jangan terlalu khawatir mom. Ibu Lizzie mengatakan anak di era millenial atau anak generasi net sekarang ini perlu dikenalkan gadget sedini mungkin. Karena ada banyak games anak usia dini untuk belajar mengucapkan kata, belajar mengenal huruf dan angka juga.
Namun, untuk mengenal social media seperti punya email sendiri, facebook, twitter dan lain sebagainya sebaiknya dikenalkan saat usia diatas 13 tahun. Usia dimana si anak sudah siap secara emntal untuk bersikap cukup dewasa dengan gadgetnya. Tapi tetap diperlukan pantauan langsung dari orang tua untuk tetap membatasi penggunaannya.
Batasan penggunaan gadget
Seperti apa aturan main dengan gadget yang benar?
Ternyata rata-rata jam penggunaak gadget yang efektif adalah sekitar 2 jam per hari. Tapi tentunya hal ini tentative, ada anak yang bisa dapat jam lebih panjang saat weekend.
Dan tentunya hal ini harus diiringi dengan penyelesaian tanggung jawab seperti sudah mengerjakan pr, sudah belajar, sudah merapikan mainan atau kamar tidurnya terlebih dahulu sebelum mendapatkan hak bermain gadget.
Tips memilih games yang tepat
- ESRB (Entertainment Software Rating Board)
Selalu cek apakah games yang anak mainkan adalah sesuai dengan usia nya atau tidak, kalau aku biasanya sebelum memberikan games pada Deston ada baiknya aku mencoba bermain terlebih dahulu. Pastikan games yang anak mainkan adalah yang sesuai perkembangan usianya dan sesuai dengan norma aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan suami dan anak.
- Interaksi dan keterlibatan orang tua
Sesekali ajak anak anda bermain games bersama anda, ini akan membuat bonding yang kuat antara orang tua dan anak. Selain itu, kebiasaan bermain bersama akan meningkatkan kemampuan interaksi anak. Karena kebanyakan anak-anak yang bermain games sendiri tanpa didampingi orang tua, akan cenderung pendiam dan kurang memiliki rasa kepekaan terhadap sekitarnya.
Seperti itulah kurang lebih penjelasan dari Ibu Lizzie sebagai narasumber yang sudah banyak menemui kasus anak-anak yang kecanduan dengan gadget. Semoga ini bisa membantu para orang tua untuk bisa lebih bekerjasama dalam menentukan aturan bermain gadget pada anak. Dan bila sudah mulai memperkenalkan gadget pada anak, sebaiknya seimbangkan dengan kegiatan fisik juga seperti tetap menyediakan waktu untuk anak-anak bermain bersama tetangga, bersepeda sore hari atau berlari di sekitar komplek rumah. Agar perkembangan otak bisa tetap seimbang dengan perkembangan motorik, mengingat bermain gadget pastinya agak kurang memunculkan kecerdasan motorik.
Di akhir acrara, diumumkan 10 pemenang dari lomba Giant Faunatic, dan berikut adalah pemenangnya:
1.Hapsari Nisrina Adi Rizky
2. Fira Khairunisa Yulifar
3. Charlene Josephine
4. Cornelius Kenneth Riffianto
5. Sherly Vermont Kwerni
6. Keiko Audrine Jovita
7. Faezya Zahra Anindita
8. Farell Rizky Hidayat
9. Wulan Anjany
10. Cheche Kirani
Karya-karya anak Indonesia ini akan segera dicetak dalam reusable bag yang dijual di Giant seluruh Indonesia, gambar aneka hewan dan lingkungan ini juga merupakan kontribusi Giant untuk membantu mensuksekan gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020.
Oleh sebab itu juga dicetak dalam reusable bag agar masyarakat Indonesia bisa mengurangi penggunaan kantong plastik.
Terimakasih mom yang sudah bersedia membaca tlisanku ini, semoga bisa bermanfaat untuk mommy semua terutama dalam memelihara lingkungan dan mendidik anak kita di era net ini.
See you on next post mom!
No comments :
Post a Comment