Hi,
Memiliki anak yang berkembang secara fisik dan sosial dengan baik memang menjadi keinginan semua orang tua. Untuk mengembangkan dan memaksimalkan pertumbuhan si kecil perlu banyak rangsangan dan kebutuhan yang harus terpenuhi. Seperti kebutuhan akan perhatian, kasih sayang, makanan yang sehat dan bergizi dan yang tidak kalah penting adalah kebutuhan untuk si kecil bisa bersosialisasi dan bermain di sekitar tempat tinggalnya.
Seperti yang kita tahu, bermain merupakan satu-satunya cara si kecil bisa mengembangkan diri, belajar mengelola emosi dan membiasakan diri untuk bisa beradaptasi dengan teman dan orang-orang di sekitar rumah. Berbicara mengenai lingkungan sekitar rumah tinggal, ternyata lingkungan yang cenderung buruk akan mengakibatkan si kecil rentan stress dan kita sebagai orang tua juga secara tidak sadar menjadi lebih protective kepada si kecil yang malah membuatnya semakin tertekan.
Di tanggal 22 September 2018 lalu, aku sempat menghadiri sharing session bersama beberapa teman blogger dan Timah Property mengenai tempat tinggal dan pengaruhnya pada tumbuh kembang anak. Seorang teman blogger dan influencer serta Editor in-chief Lolamagz.id, Zata Ligouw juga hadir disini dan bercerita tentang pengalamannya.
Mbak Zata bercerita bahwa dulu sempat tinggal di rumah yang berukuran kecil, namun saat anak dewasa dan mulai membutuhkan privasi dirinya beserta suami mencari tempat tinggal yang lebih nyaman untuk ketiga anaknya. Awalnya karena si sulung sudah mulai tidak suka diganggu oleh si bungsu yang jarak usianya lumayan jauh, daripada terus bertengkar lebih baik memang disediakan tempat tinggal yang nyaman bagi anak-anak.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Reynitta Poerwito, Bach. Of Psych., M. Psi selaku Psikolog Klinis dari Eka Hospital BSD. Ibu Reynitta mengatakan bahwa lingkungan buruk, dalam artian sumpek, kualitas udara dan air buruk, serta minimnya ruang bermain dan ruang terbuka hijau akan menunjukkan peningkatan hormon kortisol hingga 75%. Hormon kortisol merupakan hormon yang dilepaskan ketika seseorang merasa stress.
Tidak hanya kita sebagai orang dewasa saja yang bisa stress lho, ternyata stress juga bisa menyerang si kecil tanpa kita sadari. Beberapa faktor yang menyebabkan stress pada anak sebenarnya anatara lain, pola asuh orang tua yang tidak cocok dengan kepribadian anak, serta kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung kebutuhan fisik dan mentalnya. Nah, kalau anak sudah mengalami stress biasanya tanda yang muncul seperti anak merasa tidak percaya diri, mudah cemas dan takut, daya tangkap dalam belajar berkurang, serta emosi yang tidak stabil. Bahkan ada beberapa kasus si kecil akan menyakiti diri atau mencabuti rambut-rambutnya sebagai pengalihan akan stress yang dialaminya.
Sebagai orang tua, sudah tugas kita untuk menjaga dan mendidik si kecil sebaik mungkin dan memberikan semua fasilitas yang memadai untuk tumbuh kembangnya secara fisik dan mental. Orang tua juga perlu tahu bahwa anak akan belajar dari semua kegiatan yang kita lakukan, kita adalah contoh bagi anak, anak akan melakukan sesuatu karena mereka merasa ingin, dan karena rasa ingin tahu anak memang sangat besarm sebaiknya kitapun tidak membatasinya jika ingin belajar dan bereksplorasi di lingkungan sekitar.
Anak juga perlu tidur yang cukup, makanan dengan gizi seimbang serta kegiatan bermain di luar ruangan karena akan membangun rasa percaya diri terutama dalam hal bersosialisasi dan melatih sensori dan motoriknya. Masalahnya, kita sebagai orang tua kadang seringkali melarang anak bermain dengan tetangga, melarang si kecil bermain hujan-hujanan dan jarang membawa si kecil berolah raga bersama atau bermain di taman sekitar rumah.
Tantangan kita sekarang terutama yang tinggal di kota besar, lahan bermain dan ruang terbuka hijau sudah sangat jarang ditemui. Anak-anak sibuk dengan gadget nya dan menghabiskan akhir pekan di mall. Akibatnya stress tidak terselesaikan dan banyak masalah kesehatan mulai muncul.
Menjawab keinginan masyarakat urban masa kini, Familia Urban sebagai kawasan hunian di belahan timur Jakarta berusaha memberikan rumah tinggal dengan fasilitas dan halaman yang cukup. Dengan lokasi yang tidak jauhd ari gerbang tol Bekasi Timur, Familia Urban memiliki kawasan seluas 176 Hektar tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tapi Familia Urban akan memenuhi konsepnya sebagai rumah tinggal yang sesungguhnya dimana kita bisa menyatu dengan alam, fasilitas bermain dan ruang terbuka hijau yang memadai, pedestrian yang aman serta tempat tinggal yang memiliki halaman sendiri sehingga si kecil bisa lebih bebas bereksplorasi di rumah.
Familia Urban dari Timah Property Developer, memiliki konsep Green Spaces (area hijau untuk kualitas udara yang baik) dan Walkable Neighbourhood (pedestrian yang banyak dan lega sehingga penghuni bisa melakukan banyak kegiatan dan aktivitas dengan berjalan kaki dan bersosialisasi dengan penghuni lainnya).
Familia Urban dikembangkan dengan pendekatan kenyamanan bagi penghuninya, dmana ada 28% lahannya untuk kawasan tempat tinggal, 11% untuk CDB, 5% untuk kawasan ruko, 3% fasilitas umum dan sosial, 11% untuk greenery, 9% area ada danau buatan, 11% jalanan umum besar, dan 22% jalanan umum untuk kawasan hunian. Dengan konsep ini diharapkan Familia Urban bisa menjadi lokasi rumah tinggal yang nyaman bagi keluarga tercinta dan punya sasaran untuk keluarga muda atau pasangan yang akan membangun keluarga, ungkap Pak Teguh selaku Manager Realty Familia Urban.
Harga rumahnya pun masih terjangkau untuk pasangan dan keluarga muda, sekitar 460jutaan dan kawasannya mudah dijangkau melalui emapt akses tol yaitu tol Jati Asih, tol Bekasi Barat, Tol Bekasi Timur, dan Tol Tambun. Jadi, tinggal di Bekasi sudah bukan seperti tinggal di luar planet sekarang ini. kedepannya akan semakin berkembang jadi Familia Urban juga bisa dijadikan investasi untuk ditinggali di kemudian hari.
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengeai lokasinya, tipe rumahnya dan konsepnya dengan lebih jelas, kalian masih bisa datang ke booth Timah Property di Indonesia Property Expo 2018 yang digelar hingga tanggal 30 Sepetember 2018 ini di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
No comments :
Post a Comment