Hi,
Pasti tidak banyak yang tahu kalau pada tanggal 20 Oktober 2018 yang lalu diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia! Iya, Osteoporosis saat ini sudah merupakan penyakit tidak menular yang menjangkit banyak sekali masyarakat di dunia ini terutama di akhir usia produktif. Sebenarnya apa itu Osteoporosis, bagaimana pencegahan dan penanganannya, aku akan bahas lengkap disini karena beberapa hari lalu aku menghadiri acara bersama Kementerian Kesehatan dan topik pembahasannya adalah sepotar Osteoporosis.
Osteoporosis adalah suatu kondisi dimana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah akibat berkurangnya massa tulang dalam jangka waktu lama. Seperti dijelaskan oleh drg. Kartini Rustandi, M.Kes selaku Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI bahwa Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan instruksi Presiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Gerakan ini merupakan upaya preventif dan promotif dari pemerintah Indonesia untuk membantu mengurangi beban penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
Salah satu fokus GERMAS adalah untuk rutin melakukan aktivitas fisik selama minimal 30 menit setiap hari, dan akan lebih baik jika dilakukan di luar ruangan yang terkena sinar matahari langsung. Dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin diharapkan masyarakat Indonesia bisa semakin lebih sehat dan terhindar dari penytakit tidak menular atau penyakit degeneratif yang saat ini semakin menyerang di usia produktif. Penyakit yang sering dianggap sepele tapi ternyata merupakan penyakit yang menyebabkan menurunnya kualitas hidup dan dijuluki “The Silent Epidemic Disease” karena menyerang secara diam-diam tanpa ada tanda-tanda khusus hingga akhirnya mengalami patah tulang, adalah Osteoporosis.
Akibat dari Osteoporosis tentunya menurunnya kualitas hidup karena aktivitas yang terbatas. Dampak ekonominya adalah biaya pengobatan yang cukup besar, karena ada beberapa obat yang tidak ditanggung oleh BPJS. Belum lagi peralatan seperti kursi roda, tongkat dan lain sebagainya untuk menunjang aktivitas penderita Osteoporosis. Osteoporosis termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan karena itu penting sekali untuk kita punya investasi kalsium dan tulang yang kuat sejak dini bahkan sejak masih anak-anak.
dr. Ade Tobing, SPKO selaku Pengurus Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) mengatakan bahwa cara palng sederhana untuk mencegah Osteoporosis adalah dengan menerapkan pola makan piramida gizi seimbang dan aktivitas fisik atau olahraga. Penuhi asupan kalsium per hari sesuai usia dan diimbangi dengan Vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium. Selain itu, olahraga di pagi hari saat terkena sinar matahari bisa membantu Vitamin D yang kita konsumsi akan lebih mudah diserap.
Olahraga juga mempunyai manfaat untuk memadatkan tulang terutana bagi anak-anak dibawah usia 12 tahun. Jadi, kalau anak kita suka loncat-loncatan atau berlarian jangan dilarang yah karena itu merupakan cara mereka untuk memadatkan tulang sebelum nantinya saat masuk usia 30 tahun kepadatan tulang akan semakin berkurang. Itulah pentingnya tabungan Kalsium dan Vitamin D sejak masih dini.
Latihan fisik atau olahraga yang dimulai sejak dini dapat efektif mencegah Osteoporosis. Olahraga yang bisa dicoba untuk membantu mencegah Osteoporosis adalah latihan fisik yang bersifat Weight Bearing Exercise yaitu latihan fisik dengan titik berat beban pada area lumbal, pangkal paha dan pergelangan tangan. Sebelum olahraga pastikan melakukan pemanasan, peregangan dan selalau ditutup dengan gerakan pendinginan. Untuk mendapatkan hasil maksimal untuk kesehatan tulang dan otot, lakukan olahraga sevara rutin setidaknya 3-5 kali seminggu.
Seorang anggota Dewan Pakar Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia, dr. Iskandar Z. Adisapoetra, MSc menjelaskan bahwa aktifitas fisik dan olahraga rutin terbukti mampu mempertahankan kepadatan tulang diatas usia 30 tahun. Terutama bagi wanita, karena saat hamil dan menyusui seorang wanita memerlukan kebutuhan Kalsium dan Vitamin D hampir 2x lipat dari kebutuhan pria dan apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka kepadatan tulang akan mulai berkurang sejak kehamilan dan tentunya akan berakibat nanti di usia tua.
Sebagai penutup, dr Iskandar mengajak masyarakat Indonesia untuk membudayakan hidup sehat dengan aktivitas fisik dan olah raga teratur sebagai upaya preventif penyakit tidak menular yang semakin menjangki di generasi muda. dr. Kartini juga mengatakan bahwa generasi muda sekarang harus lebih aware dengan kesehatan karena generasi muda yang ada saat ini akan menentukan masa depan bangsa kita dan juga mencetak generasi penerus yang diharapkan bisa lebih sehat secara mental dan fisik serta terbeas dari OPsteoporosis dan stunting.
Sebelum pulang, kami semua media dan blogger yang hadir diajak untuk melakukan senam rekreasi sebagai wujud keikutsertaan kami untuk mempraktekkan GERMAS secara nyata. Ya, cegah Osteoporosis dimulai dari saya!!!
No comments :
Post a Comment