Salah satu me time favoritku adalah jalan-jalan ke toko skincare atau drugstore. Bisa betah berjam-jam hanya untuk melihat apakah ada skincare atau bodycare baru yang menarik untuk dicoba. Apalagi BPOM mencatat bahwa ada kenaikan jumlah perusahaan kosmetik sebesar 20,6% dari tahun 2021 ke tahun 2022. Hal ini menandakan kita juga harus lebih teliti dalam pilah-pilih skincare yang cocok dan sesuai dengan jenis kulit kita.
Pernahkah kalian keracunan untuk ikut membeli sebuah skincare karena sedang tren dan banyak review positif tentang produk tersebut? Tunggu dulu nih, kalian harus mengenali jenis kulit supaya tahu produk yang sesuai bukan sekedar ikutan beli karena sedang hype.
Nah, akhirnya pertanyaanku itu terjawab sudah setelah aku kenalan dengan SKINPROOF.
Jadi beberapa hari lalu aku diundang untuk ikut blogger gathering bersama SKINPROOF. Acara digelar di gedung District 8 SCBD. Awalnya aku pikir SKINPROOF ini adalah klinik kecantikan, tapi ternyata salah guys.. 😝
SKINPROOF adalah sebuah perusahaan dibawah PT. Derma Lab Asia (anak perusahaan Arya Noble) yang berfokus pada riset konsumen dalam pengujian produk di industri kosmetik dan kecantikan. SKINPROOF telah dipercaya oleh banyak brand skincare, bodycare dan haircare untuk melakukan evaluasi, uji produk dan riset konsumen untuk mengembangkan produk yang kredibel atau bisa dipercaya sesuai klaim yang diberikan.
Sebelum mulai, para blogger yang hadir bisa menikmati kopi dan camilan sambil mengikuti skin check. Skin Check sangat penting untuk mengetahui dengan pasti jenis kulit yang kita miliki. Karena aku sering berjerawat, dulu aku pikir jenis kulitku berminyak. Namun setelah lebih mengenal jenis kulit melalui skin check ternyata kulitku dehidrasi, kering dan sensitif. Dari sinilah kita mulai tahu jenis kandungan bahan aktif yang sesuai dengan kebutuhan kulit kita.
Bapak Alfons Sindupranata, selaku CEO dari Arya Noble mengatakan bahwa SKINPROOF berkomitmen untuk mengedukasi para konsumen skincare untuk paham mengenai kulit dan permasalahannya sehingga bisa semakin aware akan pentingnya memahami kredibilitas produk sehingga bisa memilih produk yang lebih bermanfaat.
Selanjutnya Apt. Theresia Sinandang, S. Farm selaku Head of SKINPROOF menceritakan bahwa dengan beragamnya produk kosmetik membuat para konsumen wajib mengetahui produk yang mereka gunakan sesuai dengan kebutuhan kulitnya atau tidak, dan apakah klaim atau iklan produk tersebut berdasar dari data yang valid atau bukan.
1. Cosmetics Claim Support
2. Consumer Research
3. Sensory Research
4. Regulatory & Consultancy
Atau lebih mudahnya, SKINPROOF melakukan evaluasi produk untuk memastikan bahwa kandungan yang terdapat didalamnya telah sesuai dengan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut. Misalnya nih, ada sebuah klaim bahwa produk ini "mencerahkan dalam 4 minggu" atau "Hypoallergenic", nah selanjutnya klaim inilah yang coba dibuktikan oleh SKINPROOF melalui berbagai tahapan riset serta uji in-vitro (uji laboratory oleh cosmetic scientist) dan in-vivo (uji dengan makhluk hidup atau manusia sebagai sampel). Dari hasil pengujian inilah menjadi penguat klaim suatu produk atau masih butuh pengembangan komposisi dan formula suatu produk hingga produk tersebut bisa aman dan tidak menyesatkan konsumen.
Jadi sebenarnya untuk menuliskan klaim pada produk, tidaklah sembarangan. Beberapa tips dari Ibu Theresia agar kita bisa membedakan apakah suatu produk tertentu sudah melalui serangkaian riset terutama sudah lolos uji dari Skinproof adalah pastikan memilih produk dengan tulisan kemasan yang lengkap, ada komposisi yang tertulis dengan jelas, ada klaim produk serta lebih baik jika ada manfaat masing-masing key ingredients.
SKINPROOF sendiri sudah bekerjasama dengan cukup banyak brand kosmetik seperti Erha, White Lab, Dermies, DermaXp, Scarlett, Somethinc, Momami, Paseo, Wardah, YOU, dan banyak lagi.
Bukan hanya brand besar saja lho, SKINPROOF juga bisa membantu kalian yang punya brand skincare sendiri dan ingin mengembangkan formulasi produk atau mengadakan consumer research, SKINPROOF akan dengan senang hati memberikan pelayanan yang baik.
Di akhir sesi, ada Apt. Ike Indrawati, S. Farm selaku Cosmetic Scientist dari SKINPROOF turut menyampaikan mengenai beberapa permasalahan kulit yang muncul di era teknologi sekarang ini serta beberapa kandungan aktif yang nantinya akan berkembang di tahun-tahun kedepan.
Dengan berkembangnya teknologi dan inovasi serang ini, maka permasalahan kulit yang muncul akhir-akhir ini adalah dermatitis atopik, stressed skin, dan skin aging. Dan beberapa kandungan aktif yang sedang trend dikembangkan oleh brand kosmetik di luar negeri yaitu ada AD-Resyl untuk mencegah dermatitis atopik, Bel-Even untuk menenangkan kulit yang stress akibat terpapar blue light dari laptop dan gadget, serta Algaktiv Genofix Nite untuk mengoptimalkan regenerasi kulit pada malam hari, dan terakhir ada Ade-plump untuk mengencangkan kulit, bibir dan payudara.
So, semoga setelah membaca artikel ku ini kita bisa lebih selektif lagi memilih skincare yang bisa menjamin klaimnya, bisa lebih bijak memilih skincare bukan karena sedang hype tapi yang memang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kulit kita. Pastikan untuk membaca secara detail kemasan produk apakah produk tersebut sudah diuji secara klinis dan dermatologis atau belum supaya hasilnya juga maksimal di kulit kita.
Baiklah, sampai disini dulu ceritaku. Kalau kalian masih penasaran dengan SKINPROOF, kalian bisa mengunjungi website dan social media mereka berikut ini:
SKINPROOF Indonesia
Instagram: https://www.instagram.com/skinproof.id/
No comments :
Post a Comment