Thursday, 10 April 2025

Peluncuran White Paper; Vaksinasi Dewasa dan Lansia di Indonesia Terfokus pada Herpes Zoster

 Hi all,

Sadar atau tidak sejak munculnya pandemi Covid hingga saat ini pasca pandemi, masyarakan Indonesia mulai paham pentingnya menjaga kesehatan. Namun sayangnya, kesadaran akan vaksin pada dewasa dan lansia di Indonesia masih sangat kurang. Kalau vaksi pada balita memang diwajibkan terjadwal dan sebagian mendapat support dan subsidi dari pemerintah. Tapi tidak begitu dengan vaksin dewasa dan lansia. Data pada bulan Maret 2024 menyatakan bahwa cakupan imunisasi dewasa di Indonesia masih sangat rendah yaitu 0,5 per 1.000 populasi. Padahal imunisasi pada dewasa merupakan upaya untuk pencegahan penyakit seperti salah satunya Herpes Zoster. 



Vaksin merupakan langkah preventif untuk melindungi kelompok rentan (bayi dan lansia) dari penularan berbagai penyakit. Sejak tahun 2024 lalu Indonesia sudah memasuki fase Ageing Population dimana 12% populasi di Indonesia adalah lansia dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2 kali lipat di tahun 2050. Jadi, bagaimana caranya untuk bisa meingkatkan harapan hidup masyarakat Indonesia ini?

Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 20 Maret 2025 aku menghadiri peluncuran White Paper mengenai pentingnya vaksinasi bagi dewasa dan lansia dimana fokus utama dari White Paper ini adalah untuk pencegahan penyakit Herpes Zoster atau Cacar Api. Dalam pemahasan dan diskusi kali ini, hadir para narasumber yang kompeten di bidangnya, dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH selaku Konsultan Senior Ekonomi Kesehatan Kata Bina Insani (KBI), ada juga Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV dan Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Sp.PD, K-AI, FINASIM.



Tujuan Penulisan White Paper Terfokus Pada Cacar Api/Herpes Zoster

Selama ini, yang ak tahu bahwa seumur hidup kita hanya akan terkena cacar air sekali saja dan langsung punya imunitasnya. Tapi ternyata Varicella Virus penyebab cacar air ini bisa reaktivasi bahkan lebih parah menjadi cacar api atau Herpes Zoster yang umumnya akan menyerang kelompok lansia di rentang usia 45 tahun keatas. Oleh karena itu, White Paper ini dibuat untuk digunakan oleh pemangku kepentingan khususnya pembuat kebijakan, sebagai rekomendasi untuk program imunisasi dewasa yang strategis untuk lansia yang sehat dan produktif.

Dalam hal ini Kata Bina Insani (KBI) telah melakukan kajian yang berfokus pada pentingnya imunisasi bagi orang dewasa dan lansia sebagai upaya pecegahan penyakit menular terutama Cacar Api. Metode kajiannya meliputi tinjauan literatur, analisi data sekunder penyakit Herpes Zoster berdasar data klaim BPJS Kesehatan dari tahun 2015-2022, wawancara mendalam dan focus group discussion dengan Pemerintah Pusat/Lembaga terkait dan asosiasi medis. Dalam White Paper ini disampaikan bahwa Herpes Zoster merupakan reaktivasi dari Virus Varicella Zoster penyebab cacar air, dan termasuk dalam 144 penyakit yang harus diselesaikan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan dari hasil data Jaminan Kesehatan Nasional menunjukkan bahwa 28 dari 10.000 peserta JKN terdiagnosis Herpes Zoster di tahun 2015-2022.


Beban biaya penyakit cacar api yang dibayarkan JKN juga termasuk tinggi, dimana total klaim tertinggi adalah 19,3 Miliar untuk rawat inap dan 7,8 Miliar untuk rawat jalan. Sehingga diperlukan kolaborasi bersama antara pemerintah, instansi medis, tenaga kesehatan dan swasta dalam meningkatkan upaya pencegahan peyakit cacar api agartidak menjadi beban berkelanjutan bagi pemerintah, pasien dan keluarganya.

Kenali Cacar Api Lebih Mendalam

Seperti yang sudah aku sebutkan diatas, Cacar Api merupakan reaktivasi dari virus cacar air yang menjadi dorman dalam tubuh seseorang. Cacar api kebanyakan muncul pada individu dewasa berusia diatas 50 tahun . Akibatnya sekitar 1 dari 3 orang dewasa beresiko terkena Cacar Api. Gejala awal Cacar Api adalah ruam melepuh yang terasa panas dan gatal pada satu sisi tubuh atau wajah. Apabila ditangani dengan baik akan sembuh dalam jangka waktu 2 hingga 4 minggu. 


Cacar Api tidak menular dari satu orang ke orang lainnya, namun orang dengan konsisi Cacar Api aktif pada fase melepuh mampu menularkan virusnya pada individu yang belum pernah terkena Cacar Air. 

Yang menjadi kekhawatiran adalah, komplikasi jangka panjang pascaherpes, yaitu bekas luka dan rasa nyeri yang masih muncul berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah ruam Cacar Api sembuh. Bahkan dalam beberapa kasus Cacar Api yang muncu di wajah mampu menyerang saraf pada mata sehingga mengganggu penglihatan.

Cacar Api dan komplikasinya telah terbukti berdampak buruk pada kualitas hidup pasien dan kehidupan sehari-harinya. Hal ini biasanya akan berakibat pada penurunan kualitas aktivitas pasien yang signifikan khususnya pada kehidupan sosial dan kualitas tidur.

Lantas Bagaima Solusinya?

Berkat diluncurkannya penelitan mendalam berupa White Paper ini seharusnya bisa menjadi titik terang bagi pencegahan penyakit menular pada fase rentan terutama lansia supaya di masa tuanya mereka tetap bisa memilihi harapan hidup yang tinggi dan bisa beraktivitas dengan normal.

Beberapa upaya yang dianjurkan untuk dilakukan oleh masyarakat utuk meningkatkan kesadaran dan mencegah timbulnya penyakit di usia lanjut terutama penyakit Cacar Api ini adalah dengan membantu lansia mengurangi dan mengelola stress, melakukan pola hidup sehat dan tentunya pencegahan dengan imunisasi. Perlu diketahui bahwa sama halnya dengan Influenza, penyakit Cacar Api bisa ditekan faktor resikonya dengan Imunisasi Herpes Zoster yang saat ini sudah tersedia di layanan kesehatan di Indonesia.

Yuk, mari kita tingkatkan kesadaran masyarakat di Indonesia bahwa tidak hanya balita yang butuh imunisasi untuk pencegahan penyakit tapi juga kelomok usia dewasa dan lansia pun sebaiknya tetap meningkatkan kesadaran akan penyakit salah satunya dengan pencegahan melalui vaksinasi.


Untuk informasi lebih lengkap seputar vaksinasi di segala usia , kaliam bisa akses melalui media sosial instagram di ayokitavaksin dan website edukasi di www.kenalicacarapi.com


Mari kita jadikan masyarakan Indonesia yang paham akan pentingnya nilai kesehatan sebagai investasi di hari tua sebagai salah satu cara agar masyarakan lansia kita tetap memiliki harapan hidup yang tinggi, tetap bisa bebas bermain bersama anak dan cucu, serta tetap produktif dan sehat meski di usia lanjut.


No comments :

Post a Comment

Back to Top